Sabtu, November 22, 2008

Kursi Itu Berpindah Tempat

Awalnya saya tak akan menulis hal ini, tapi setelah kejadian kemarin yang menimpa saya di lab komputer saat saya sedang mengajar saya ceritakan pada teman dan suami semua pada tertawa. Memang saya pikir itu hal yang lucu tetapi bagi saya tidak hanya sekedar lucu, tetapi menyakitkan dan menyedihkan. Coba bayangkan, saat saya hendak duduk dikursi, seorang siswa masuk keruangan tanpa permisi dan nylonong begitu saja. Dia langsung menuju tempat yang biasa dia tempati, dan saat dia melihat tempatnya tidak ada kursinya, sambil jalan dan tanpa memperhatikan saya yang telah siap duduk, dia tarik kursi itu tanpa beban apapun. Dan terjadilah hal yang tak pernah saya duga sebelumnya. Apakah itu? Saya yakin pasti semua bisa menduganya. Benar sekali, saya jatuh jempalikan dilantai. Sakit tidak lagi terhindar, pergelangan tangan dan pinggul keseleo, mau bangun langsung tidak bisa. Saya hanya meringis menahan sakit. Dalam kondisi yang seperti itu saya langsung bersyukur karena jatuh dalam kondisi tidak sedang hamil. Di tengah menahan sakit, saya dengar suara anak yang menarik kursi itu meminta maaf dan saya hanya bisa menganggukan kepala sembari manahan sakit.
Dalam hati kecil saya juga ingin sekali tertawa, saya tidak tahu adakah yang salah dalam hal ini? Dan saya pun tidak berani menyalahkan murid tadi. Namun diakhhir pembelajaran saya mewanti-wanti pada anak-anak untuk lebih berhati-hati saat menarik kursi. Dilihat dulu adakah yang hendak duduk atau tidak.
Dari situ saya berfikir, mungkin ini adalah teguran buat saya karena tidak memperhatikan murid yang terlambat tadi. Harusnya saya menyapa dia sehingga ada komunikasi yang baik. Ibaratnya nasi telah menjadi bubur, ke depannyalah yang harus lebih saya perhatikan untuk diperbaiki. Anak didik butuh perhatian juga ...

Vakum di Bulan Oktober

Tak terasa sebulan yang lalu saya tak mereken blog ini. Bukan karena malas, tetapi karena saya belumbisa meminit waktu dengan banyaknya kesibukan baru. Keingin dan ide selalu ada tetapi menyempatkan diri dengan kondisi yang tidak fit sangatlah susah. Pagi sampai sore harus kerja, habis kerja langsung kuliah dan pulang sudah malam. Meski tidak setiap hari ternyata tetap saja membuat tenaga ini terkuras. Karena selesainya itu waktu harus diluangkan untuk anak-anak. Mendampingi mereka untuk belajar dan bermain sampai waktu mereka tidur. Membuatkan jajanan yang mereka inginkan dari pada membelikan jajanan yang tidak sehat. Kalau hari libur selalu berusaha mengajak mereka jalan-jalan walau hanya disungai dekat rumah untuk menyenangkan mereka.
Ternyata mengelola blog dan mengurus rumah serta bekerja bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan. Semua hanya terasa mudah jika hanya kita bayangkan. Benarkah? Atau memang saya saja yang belum bisa mengelola waktu untuk semua itu?