Ini sebuah fakta, dan terjadi sudah 2 kali dalam hidupku. Pertama dua tahun yang lalu, saat saudara kembarku akan meahirkan anak keduanya. Bidan memperkirakan bayi yang dikandung saudara kembarku akan lahir pada pertengahan bulan. Tapi ternyata perkiraan bidan meleset, pada awal bulan bayi itu lahir. Waktu itu ibu sang bayi sedang ngajar dan dalam kondisi sehat tanpa ada keluhan. Akupun juga sedang ngajar ditempat yang berbeda. Entah karena apa tiba-tiba saja perutku mules, sampai-sampai aku tak kuat ngajar, dan kelas aku titipkan pada seorang teman. Aku waktu itu sempat bilang sama temen kalo mulesku seperti mules orang mau melahirkan. Soalnya kalo karena makanan rasanya juga tak mungkin karena 2 tahun yang lalu aku nyirik pedas.
Sore hari, aku ditelepon oleh saudara aku, katanya dia hendak melahirkan. Dan ternyata benar malam hari dia berangkat ke bidan, keesokan paginya dia melahirkan. Kembaran aku bilang bahwa dia sama sekali tak merasakan sakit saat bayinya akan lahir, tapi akulah yang malah kesakita. Masak iya sih aku yang merasakan sakitnya? Awalnya aku tidak percaya, tapi ini sebuah fakta.
Kini hal itu terulang lagi. Berawal pada hari kamis, 10 Juli kemarin pagi-pagi perut aku terasa mules, aku pikir karena hawa yang sangat dingin, sebab agak siangan setelah udara terasa hangat mulesnya hilang. Tetapi hari jumatnya seperti gak bisa ditolerir, pagi sekali sudah mules lagi, dibawa kebelakanng juga gak bisa keluar. Hari Sabtu, saya ketemu sama saudara kembar dirumah ibu. Entah kenapa tiba-tiba dia bilang jangan-jangan aku nglarani dia yang hendak melahirkan. Kalo memang iya aku katakan padanya cepetan aja kalo mau ngelahirin, biar aku tak kelamaan kesakitannya.
Hari Minggu, 13 Juli 2008, sang jabang bayi yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir juga. Dan ternyata memang iya, kalo yang nglarani saudara kembarku adalah aku, sebab setelah itu aku tak lagi mulas-mulas lagi.
Selasa pagi seluruh badanku terasa lemah lunglai, aku tak kuat untuk beraktifitas, habis sholatpun aku tiduran lagi, dan hari itu aku tak masuk kerja. Karena merasa tak sanggup mengasuh anak sendirian dirumah dalam kondisi badan tidak fit, akhirnya aku minta untuk diantar kerumah ibu agar anak-anak ada yang bantu ngramut. Dan ternyata sampai disana aku mendapat kabar saudara kembar aku panas dari semalam. Dan ini juga terjadi didua tahun saat paska melahirkan dia sakit dan sampai tidak bisa berjalan, saat itupun aku juga ikutan sakit. Semua bukanlah sebuah keinginan, tapi adalah kenyataan yang ada. Subhanallah
Sabtu, Juli 19, 2008
Selasa, Juli 01, 2008
Libur Telah Tiba
Seperti judul lagu yang dinyanyikan Tasya, yang lagu-lagunya sangat digemari Alya. Saat ku ditanya teman tentang rencana liburan ini akan kemana dan mau apa? Aku hanya menjawab ya akan berlibur bersama anak-anak. Entah mau kemana aku juga belum tau, yang pasti aku ingin habiskan masa liburan bersama anak-anak. Namun liburan kali ini bukanlah waktu yang mengasyikkan, sejak hari Sabtu kemarin Lila panas, sampe sekarang pun lum kunjung reda. Rewel yang bisa dia perbuat. Aku hanya bisa bersabar dan berdoa setelah berusaha untuk mengusahakan kesembuhannya.
Genap 30 Tahun
Alhamdulillah, seiring dengan habisnya masa bulan Juni kemarin, usiaku genap memasuki kepala 3. Tak terasa 30 tahun tlah kujalani kehidupan ini. Tak banyak kebaikan yang kutanam, padahal itu yang paling kudambakan dalam hidupku. Dengan ku tanam kebaikan, maka ku yakin akan datang kebaikan pula padaku. Namun, rasa kurang ikhlaslah yang melunturkan kebaikan yang telah ku tanam. Aku merasa itulah yang terjadi padaku, sehingga aku kurang pula mendapatkan kebaikan itu. Mudah-mudahan setelah ini aku bisa menjadi lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan ini. Terutama dalam mengayomi keluargaku. Amin...
Langganan:
Postingan (Atom)