Jumat, November 13, 2009

Kegiatan Ekstrakurikuler

Tugas utama sekolah adalah mendidik peserta didiknya. Artinya tidak semata-mata menjadikan mereka pintar dan terampil, tetapi juga harus mampu menumbuh kembangkannya menjadi pribadi yang sehat jasmani dan rohani, sadar dan bertanggung-jawab akan keberadaan dirinya baik sebagai pribadi, sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, maupun sebagai makhluk sosial yang merupakan bagian tak terpisahkan dari lingkungannya.

Tidak semua wahana pengembangan pribadi tersebut dapat dijadikan pengalaman belajar yang terstruktur dalam kurikulum (intrakurikuler), sebab di samping akan menjadi terlalu sarat juga karena kaidah-kaidah instruksional yang terkait dengan hasil belajar/perubahan tingkah-laku terukur (measurable) yang teramati (observable), tidak memungkinkan semuanya dijadikan bahan pembelajaran yang dibatasi oleh ruang dan waktu.

Nah untuk itu diperlukan juga kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi peserta didik melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan materi kurikulum, sebagai bagian tak terpisahkan dari suatu lembaga pendidikan yang terkait.

Adapun tujuan kegiatan ekstrakurikuler itu adalah untuk menumbuh kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung-jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah.

Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa tujuan dari kegiatan ini bukanlah untuk memupuskan harapan, minat dan bakat peserta didik atau pun membuat kecewa wali murid. Kegiatan ekstrakurikuler ini tidak boleh dijadikan ajang audisi, akan tetapi harus dijadikan ajang pembinaan murni bagi peserta didik yang berminat.

Dari minat inilah utamanya seorang guru harus paham dan mendukung apa yang menjadi minat peserta didiknya dalam kegiatan ekstra. Meskipun tidak berbakat, adanya minat akan bisa menumbuhkan bakat, karena yang dipelajari adalah "ilmu katon".
Menurut saya, sekolah yang mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, dengan cara mengaudisi perserta ekstra adalah sekolah yang belum memahami benar apa arti dari kegiatan ekstrakurikuler. Menurut saya pula, jika sekolah mempertahankan seorang pembina yang profesional tetapi tidak bisa memahami arti dan tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah kurang bijak. Dan menurut saya, sekolah yang dengan santai mengatakan, "mengecewakan wali murid itu sudah biasa, sejak tahun-tahun yang lalu tentang sebuah kegiatan ekstrakulikuler ini", apakah ini wajar? Tidak menurut saya.

Itulah fenomena tentang ekstrakurikuler yang tidak sesuai dengan misi dan visinya. Mari kita luruskan... apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler yang sesungguhnya. Jangan merasa bangga dengan keberhasilan sebuah kegiatan tetapi menyakitkan bagi peserta didik yang lainnya. Jangan pupuskan semangat putra putri kita untuk berkembang menjadi yang lebih baik dari kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar