Selasa, Juni 17, 2008

Kejam, Kiler Ataukah Jahat

Apasih bedanya kejam, kiler (kereng dalam bahasa jawanya), dan jahat? Nurut pendapatku sih kalau kejam itu emosi yang dilampiaskan dengan menggunakan kekerasan fisik, tapi kalau kiler / kereng itu adalah sikap emosi seseorang yang ditunjukkan melalui kemarahan lisan ataupun bahasa tubuh. Sedangkan jahat adalah sebuah pengertian orang yang mempunyai hati yang punya niat jelek. Jadi kalaulah dicermati disini, aku bukanlah orang yang masuk dalam kategori kejam ataupun jahat, tapi mungkin boleh dimasukkan dalam kategori kiler dalam hal pengajaran.
Kemarin ada seorang temen yang kebetulan dia atasan aku juga. Dia sampaikan ke aku bahwa dia cocok denganku tapi ada satu yang kurang dari aku, katanya itu masukkan dari temen-teman. Katanya aku termasuk guru yang "Kereng". Temen aku bilang anak-anak banyak yang takut padaku mungkin salah satunya karena mata aku yang seperti ini. Lah kalau urusan mata mah kan udah dari sononya, mana mungkin aku bisa merubahnya?
Aku akui, aku memang pernah marah ke anak didikku. Tapi aku punya alasan untuk marah, misalnya mereka tidak tertib sehingga mengganggu proses belajar, atau mereka melanggar tata tertib yang telah ada, dll.
Jujur, aku tak bisa ngajar dengan baik jika anak didikku dalam kondisi tidak tertib. Sementara bagiku anak didikku adalah anak yang lain dari pada yang lainnya. Rata-rata mereka anak yang hebat dan aktif. Meski aku tau mereka seperti itu karena butuh perhatian lebih. Kadang kondisi capek membuat aku jadi seperti itu. Dan semarah apapun aku ke anak didikku aku belum pernah yang namanya melakukan kekerasan pada mereka. Namun seberapa besar rasa takut mereka padaku? Itulah yang sampai saat ini belum aku tau.
Pernah pada kesempatan refleksi bersama, ada seorang anak disampaikan oleh Kepala Sekolah si A takut sama aku, tapi dalam keseharian saat bersama aku si A tampil biasa-biasa saja, dia berani pula bertanya padaku. Tidak ada sorot mata yang menunjukan ketakutan. Benarkah aku guru yang jahat? Sedih rasanya hatiku, kenapa aku tergolong orsng yang kereng.
Disini aku sangat berharap jika ada satu atau lebih wali murid yang membaca tulisan ini, dan merasa anaknya takut pada saya atau pelajaran komputer, sudilah kiranya langsung mengkomunikasikan permasalahannya pada saya. Mohon maaf jika selama mendampingi anak-anak panjenegan sami kurang maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar