Antara Anak dan Pekerjaan

Anak adalah anugrah dan amanah dari Allah yang tiada ternilai harganya. Rugi sekali orang yang menelantarkan anak. Banyak orang yang sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak, maka berbahagialah orang yang sudah memiliki anak. Janganlah anak dijadikan beban hidup yang memberatkan bagi kita. Berapapun anak yang diberikan dan diamanahkan pada kita terimalah dengan ikhlas. Karena anak akan bisa mengisi kekosongan hari kita, disaat kita sedih sering kali anak kita bisa menjadi pengobat kesedihan kita. Dan masih banyak lagi hal yang dapat kita peroleh dari anak. Jadi jangan pernah menyesal kalau kita telah melahirkan anak. Walau dalam kondisi apapun anak kita, jangan pernah sesalkan, Allah Maha Sempurna, maka apapun hasil ciptaan Allah pastilah sempurna.
Anak-anak sering kali membuatku nyaman, mengisi kesepian dan kesendian saat suami masih bekerja. Tidak jarang mereka membuat kekonyolan yang bikin saya jadi tertawa dikala mereka dalam keadaan sehat. Sudah 2 minggu anak-anak terserang flu, sudah saya bawa ke dokter dan juga sudah mengkonsumsi obat dari dokter, tapi tak kunjung reda. Dan dua hari yang lalu mereka pada demam. Dalam kondisi seperti ini saya tak mampu untuk berdiam diri, saya bawa lagi mereka ke dokter, namun pengobatan tradisionalpun saya lakoni. Saat anak sakit, semangat kerjapun menurun, angan dan pekerjaan tidak lagi sejalan. Saat ditempat kerja angan-angan jalan-jalan dirumah, sedang apa anak-anak sekarang, apakah sudah membaik? Dan pikiran positif thinking harus saya perkuat. Sementara saat anak-anak sakit seperti sekarang, ingin rasanya saya mendampingi mereka sepanjang hari ditumah, namun anak didik juga membutuhkan saya. Minggu depan mereka sudah harus melaksanakan Ujian Akhir Semester 2. Untuk itu tidak mungkin aku meninggalkan mereka begitu saja. Kini tinggal bagaimana saya bisa mengatur waktu untuk keduanya sama-sama tidak terlantar. Saya berharap mendapatkan hikmah yang terbaik atas apa yang telah saya lakukan. Amin...